Badau, Kapuas Hulu yang Jadi Gerbang Wisata Jantung Borneo

Kamis, 23 Juli 2020 - 18:17 WIB
loading...
Badau, Kapuas Hulu yang...
Gugusan pegunungan Muller yang menjadi pembatas alam antara Kalimantan Barat dan Serawak. Foto/SINDO Media.
A A A
JAKARTA - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tak hanya menjadi pos perbatasan saja, tapi juga telah menjelma menjadi tempat wisata bagi warga Indonesia dan Malaysia. Setiap yang melintas pasti akan mengabadikan moment di perbatasan ini terlebih dahulu.

Saban hari kawasan PLBN Badau ramai didatangi masyarakat untuk sekadar nongkrong menikmati keindahan alam dan megah bangunannya. Banyak juga yang sengaja datang dari jauh bahkan Malaysia, hanya sekadar untuk berswafoto di tempat ini.

"PLBN Badau berbatasan langsung dengan Malaysia. Banyak wisata yang bisa kita explore di sekitar PLBN, seperti Danau Sentarum, Sungai Kapuas, terutama Pasar Wisata yang berada dalam area PLBN Badau," kata Direktur Komersial MNC Travel, Joneka Kandou yang tengah melakukan kegiatan 'Indonesian Explore' di PLBN Badau.
Badau, Kapuas Hulu yang Jadi Gerbang Wisata Jantung Borneo

Menurut Joneka, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) selaku otoritas PLBN Badau dan PLBN lainnya, sudah sangat tepat menjadikan PLBN sebagai gerbang sekaligus sentra pengembangan ekonomi dan pariwisata di perbatasan negara.

Sebagai perusahaan travel media dan mitra BNPP, MNC Travel tentunya akan bekerja sama mewujudkan visi besar ini. MNC Travel juga akan terus berupaya mendukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam pengembangan potensi wisata di setiap daerah, terutama di daerah perbatasan yang menjadi garda depan NKRI.

"Banyak sekali potensi wisata yang bisa kita kembangkan di sini (sekitar lawasan PLBN Badau), mulai dari bangunan PLBN yang megah hingga wisata alam yang menunjangnya seperti Taman Nasional Danau Sentarum yang kaya akan keanekaragaman hayati,” ujar Joneka. (Baca juga: Lewat Gerakan BISA, Bintan Optimalkan Desa Wisata di Era New Normal ).

Bagi yang ingin ke PLBN Badau, ada dua alternatif rute yang bisa dipilih yakni lewat udara dan darat. Jika lewat udara, naik pesawat terbang dari Bandara Supadio Pontianak menuju Bandara Pang Suma Putussibau, Kapuas Hulu.
Dari Putussibau, dilanjutkan 3 jam perjalanan darat menuju Nanga Badau, tempat berdirinya kompleks PLBN Badau. Perjalanan darat dengan naik bus atau kendaraan pribadi juga bisa langsung dari Pontianak menuju PLBN Badau.

Sepanjang perjalanan bisa melihat langsung kehidupan asli masyarakat di pedalaman Kalimantan yang jauh dari kota, khususnya masyarakat suku Dayak yang hidup di rumah betang (rumah khas Kalimantan Barat). Mereka berperahu dan mencari ikan di sungai, melintasi jalanan aspal yang sepi, hingga menembus lebatnya hutan.

Kehidupan asli masyarakat pelosok dengan panorama alam sekitarnya, tak berlebihan jika semua 'surga kecil' tersembunyi itu menjadikan Kapuas Hulu dijuluki Heart of Borneo (Jantung Kalimantan). Inisatif pelestarian kawasan Jantung Kalimantan ini bahkan digagas tiga negara yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Menariknya lagi, bagi wisatawan dari Serawak, Malaysia yang melintas di PLBN Badau, hanya perlu waktu 1 jam perjalanan darat untuk tiba di pintu masuk dua destinasi wisata andalan Kapuas Hulu, yakni Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum, dan Ramsar Site Danau Sentarum.
Badau, Kapuas Hulu yang Jadi Gerbang Wisata Jantung Borneo

"PLBN Badau sangat penting artinya bagi pengembangan wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu, terutama di sektor ekonomi. Salah satu yang menjadi andalan pengembangan ekonomi adalah sektor pariwisata alam, dan Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi itu. Pengembangan wisata juga merupakan fungsi dari taman nasional (TN)," kata Arief Mahmud, Kepala Balai Besar (Kababes) Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS).

Menurut Arief, Kabupaten Kapuas Hulu sangat beruntung karena memiliki dua taman nasional, yaitu TN Betung Kerihun dan TN Danau Sentarum. Tidak ada kabupaten di Indonesia yang di wilayahnya ada dua taman nasional selain Kabupaten Kapuas Hulu. Baik secara sendiri atau bersama, kedua taman nasional ini menarik untuk dikunjungi.

"Wisatawan domestik dan mancanegara akan menjadi target yang dapat ditarik untuk mengunjungi kedua taman nasional ini. Apalagi sejak dioperasikannya PLBN Badau, semakin mempermudah wisatawan dari Serawak Malaysia mengunjungi dua taman nasional ini," ujar Arief.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1410 seconds (0.1#10.140)